EKSKRESI DAN OSMOREGULASI
BY
NURJIHATUL RIZKIAH
E1A 012 034
PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2014
Produk - produk ekskresi pada hewan
No
|
Nama Hewan
|
Produk Ekskresi
|
Habitat
|
1
|
Protozoa
|
Amonia
|
Akuatik
|
2
|
Porifera
|
Amonia
|
Akuatik
|
3
|
Coloenterata
|
Amonia
|
Akuatik
|
4
|
Platihelmintes
|
Amonia
|
Akuatik
|
5
|
Krustase
|
Amonia
|
Akuatik
|
6
|
Gastropoda
|
Asam urat
|
Terestrial
|
7
|
Echinodermata
|
Amonia
|
Akuatik
|
8
|
Elasmoblanchia
|
Urea
|
Akuatik
|
9
|
Teleos air tawar
|
Amonia
|
Akuatik
|
10
|
Teleos air laut
|
Urea
Trimetil
Amin oksida
|
Akuatik
|
11
|
Larva Amphibia
|
Amonia
|
Akuatik
|
12
|
Amphibia dewasa
|
Urea
|
Semi terrestrial
|
13
|
Reptile
|
Asam urat
|
Terrestrial
|
14
|
Aves
|
Asam urat
|
Terrestrial
|
15
|
Mamalia
|
urea
|
Terrestrial
|
a.
Amonia
Amonia empunyai sifat mudah larut dalam air, mempunyai berat molekul
kecil, mudah berdifusi dalam air, merupakan racun bagi hewan, dan tidak dapat
disimpan di dalam tubuh hewan. Kadar ammonia dalam tubuh mamalia tidak boleh
melebihi 0,02 mg per 100 mL darah. Kelarutan yang besar dalam air sangat
membantu mempercepat ekskresi dalam bentuk ion ammonium (NH4) pada
organism akuatik mulai dari protozoa sampai amphibian.
b.
Urea
Urea dibuat di dalam hati hewan vertebrata. Pembuatan ini terjadi sebagai
akibat dari adanya interaksi antara ammonia (hasil deaminasi) dengan CO2
yang berasal dari respirasi dalam reaksi siklus yang dikenal dengan nama siklus
ornitin. Bila dibandingkan dengan ammonia urea kurang dapat larut dan kurang
toksik. Urea merupakan hasil ekskresi utama mulai dari elasmobranchia, beberapa
ikan teleos, amphibian, dan mamalia. Kadar normal urea dalam darah mamalia
adalah 2,5 gr – 6 mmol perliter darah. Metamorphosis yang terjadi dari kecebong
menjadi katak dewasa ditandai dengan adanya perubahan akskresi ammonia ke
ekskresi urea.
c.
Asam urat
Asam urat dan garam mrupakan hasil sekskresi yang ideal bagi hewan
erestrial karena zat ini merupakan gabungan dengan sejumlah besar nitrogen dan
bersifat kurang larut dan kurang toksik. Asam urat dapat disimpan di dalam sel,
jaringan, atau organ tubuh tanpa menimbulkan dampak dalam masalah keracunan dan
osmoregulasi hanya memerlukan sedikit
air untuk mengekskresikan. Bila jumlah asam urat dalah jaringan meningkat
akibatnya terjadi endapan dalam bentuk Kristal. Asam urat merupakan zat
ekskresi pada insekta, kadal, ular, dan aves.
Proses ekskresi pada hewan rendah
(artropoda)
Sistem
pengeluaran (ekskresi) berupa saluran-saluran Malphigi yang bermuara di saluran
pencernaan, limbah dikeluarkan melalui anus. Alat
ekskresi pada serangga disebut pembuluh malphigi. Pembuluh malphigi merupakan
tabung kecil dan panjang yang berfungsi sebagai sebagai alat pengeluaran
seperti ginjal pada vertebrata. Pembuluh malphigi terletak dalam homosal dan
tergenang di dalam darah. Bagian pangkal pembuluh malphigi melekat pada ujung
anterior dinding usus dan bagian ujungnya menuju ke homosal yang mengandung
hemolimfa. Pembuluh malphigi pada bagian dalam
tersusun oleh selapis sel epitel yang berperan dalam pemindahan urea, limbah
nitrogen, garam-garam dan air dari hemolimfa ke dalam rongga pembuluh.
Bahan-bahan yang penting dan air masuk kedalam pembuluh, lalu diserap kembali
secara osmosis di rektum untuk diedarkan keseluruh tubuh oleh hemolimfa.
Sebaliknya, bahan yang mengandung nitrogen diendapkan sebagai kristal asam urat
yang akan dikeluarkan bersama feses melalui anus. Malpighian tubules menghasilkan
filtrat yang bersifat isosmotik dari haemolymph yang mempunyai kandungan ion K+
yang tinggi, Na+ yang rendah dan Cl- sebagai anion utama.
Proses :
– Transport ion
secara aktif, terutama K+, ke dalam lumen dari Malpighian tubules menghasilkan
gradien osmotik dan menyebabkan air berdifusi secara pasif ke dalam lumen. Gula
dan kebanyakan asam amino secara pasif tersaring dari haemolymph. Gula (sukrose
dan treholose) diserap kembali dari lumen ke dalam haemolymph. Semua proses ini
menghasilkan urine yang kemudian dicurahkan ke dalam usus.
– Di dalam
rectum, urine dimodifikasi dengan membuang zat-zat terlarut dan air untuk
menjaga keseimbangan cairan dan ion-ion (homeostasis) di dalam tubuh
serangga. Sel-sel khusus di dalam rectal pad melakukan penyerapan kembali ion
Cl- secara aktif atas pengaruh hormone. Proses in menyebabkan gradien elektrik
dan osmotik yang menyebabkan enyerapan kembali ion-ion yang lain, air,
asam-asam amino dan asetat.
Penjelasan menganai osmoregulasi
Osmoregulasi merupakan suatu bentuk
kegiatan dari berbagai macam mekanisme yang digunakan oleh mahluk hidup untuk
mengendalikan pergerakan zat terlarut dan air. Osmoregulasi juga dapat
diartikan sebagai mempertahankan tekanan osmotic cairan yang terdapat di dalam
tubuh heawan yang besarnya berbeda dari tekanan osmotic medium lingkungannya.
osmoregulasi merupakan suatu kegitan yang rumit dan berkaitan dengan :
a. mekanisme keseluruhan yang digunakan untuk mengendalikan air dan zat terlarut di dalam tubuh.
osmoregulasi merupakan suatu kegitan yang rumit dan berkaitan dengan :
a. mekanisme keseluruhan yang digunakan untuk mengendalikan air dan zat terlarut di dalam tubuh.
b. alat alat tubuh yang
digunakan untukprosos ekskresi yang dalam banyak hal lebih penting sebagai
system pengaturan bagi zat terlarut
c. kegiatan sel yang
merupakan dasar bagi system pengendalian.
Peran osmoreguasi dan
ekskresi pada hewan
Osmoregulasi dan ekskresi mempunyai peran sebagai berikut :
a.
Mengeluarkan dan membuang hasil
sampingan dari metabolism.
Pengeluaran dan pembuangan ini harus terjadi untuk mencegah tidak
seimbangnya ekuilibrium reaksi kimia. Banyak reaksi metabolic yang arahnya
bolak balik. Arah reaksi tersebut ditentukan oleh perbandingan antara reaktan
dan produk sesuai dengan hukum aksi massa. Reaksi ini dapat dijelaskan sebagai
berikut :
A + B C + D
Reaktan produk
b.
Mencegah terganggunya aktivitas
metabolic dalam tubuh dengan cara mensekresikan zat buangan.
Zat buangan merupakan rcun yang dapat mengganggu kerja enzim yang sangat
penting dalam reaksi metabolic.
c.
Mengendalaikan kandungan ion dalam
cairan tubuh, garam berkelakuan seperti elektrolit yang lain dan dalam cairan
tubuh akan terurai menjadi ion – ion.
Garam NaCl yang ,asuk ke dalam tubuhmealui makanan akan tampil sebagai ion
Na+ dan Cl- dalam cairan tubuh. Bila kesiombanan ion – ion ini dan ion lainnya
tidak secara cermat dikendalikan, efesiensi aktivitas fisiologik akan terganggu
misalnya berkurangnya ion Na+ menyebabkan koordinasi oleh saraf menurun. Karena
ion K1+, Mg2+, Ca2+, Fe3+, H+,
Cl-, I-, PO33+ sangat vital untuk
bermacam macam aktivitas metabolic seperti aktivitas enzim, sintesis protein,
produksi hormone dan pigmen respirasi, permeabilitas membrane, aktivitas
listrik dan control otot, maka ion – ion tersebut harus cermat diatur.
d.
Mengatur jumlah air yang terdapat
dalam cairan tubuh.
Jumlah air dalam cairan tubuh dan cara mengaturnya merupakan salah satu
masalah fisiologik yang dihadapi oleh makluk hidup. Salah satu cara untuk
menghadapi masalah ini adalah dengan melakukan adaptasi structural dan
fungsional. Mekanisme memperoleh air, mencegah hilangnya air, dan membuang air
adalah berbeda diantara mahluk hidup, tetapi semuanya itu sangat penting dalam
mempertahankan dan menjaga agar tekanan osmotic dan volume cairan tubuh berada
dalam keadaan tunak. Tekanan osmotic cairan tubuh tergantung dari jumlah zzat
terlarut dan pelarut.
e.
Mengatur kadarrH+ atau pH
cairan tubuh.
Mekanisme ekskresi ion –ion yang berpengaruh terhadap pH seperti ion H+
dan HCO3-. Contohnya pH urin dapat bervariasi antara 4,5
sampai 8, agar pH cairan tubuh tetap dalam keadaan kurang lebih konsisten.
Perpedaan osmoregulasi ikan
air tawar dan ikan air laut
a.
Ikan air tawar
Ikan yang hiidup dilingkungan air tawar pada umumnya kadar osmotic cairan
tubuhnya adalah 300 mOsm/liter dan bersifat hipertonik dibandingkan dengan
lingkungannya (air tawar). Meskipus permukaan tubuhny diselubungi oleh sisik
dan mucus yang relative impermeable, namun demikian banyak air yang masik ke
dalam tubuh dan juga terjadi pengluaran ion – ion melintasi insang yang
bersifat sangat permeable. Selain itu insang juga merupakan organ ekskresi yang
membuang zat buangan bernitrogen dalam bentuk ammonia. Untuk menjaga cairan
tubuhnya agar tetap dalam keadaan konstan (keadaan lunak). Ikan air tawar secara terus menerus mengeluarkan sejumlah
besar air. Ini dilakukan dengan cara memproduksi sejumlah besar filtrate
glomelurus dan kemudian dilakukan
rearbsorpsi peritubuler. Akibatnya terbentuklah urindengan jumlah besar
bersifat encer (hipotonik dibandingakan dengan darah ikan tersebut) mengandung
ammonia dan sedikit mengandung zat terlarut. Ion –ion yang hilang dari cairan
tubuh diganti dengan makanan yang dimasukan ke dalam tubuh dari lingkungannya
dengan perataraan sel khusus yang terdapat di insang.
b.
Ikan air asin/ laut
Ikan air asin yang tergolong teleost menjaga cairan tubuhnya agar tetap
bersifat hipotonok terhadap lingkungannya (air asin). Permukaan tubuhnya
bersifat impermeable terhadap air dan ion – ion karena adanya sisik dan mucus,
tetapi lalulintas air dan ion ion masih dapat terjadi melalui insangnya. Untuk
mengatur komposisis cairan tubuh, teleos minum banyak air dan sel sekrsi yang
terdapat di saluran pencernaannya mengalihkan garam secara transport aktif ke dalam darah. Sel
mensekresikan klorida yang terdapat di insang secara aktif memindahkan ion Cl-
dari darah ke air laut dan ion Na+ mengikuti arah pergerakan ion Cl-
agar cairan tubuh tetap netral. Ginjal ikan ini
mengandung sedikit glomelurus. Maka dari itu tidak mampu melaksanakan
filtrasi. Semua kandungan urinya seperti trimetilamin aksida yang menjadikan
ikan mempunyai bau khas dan garam disekresikan ke tubulus renalis yang
selanjutnya diikuti oleh air dengan cara osmosi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar