Jumat, 20 September 2013

Pengetahuan Lingkungan - Masalah Lingkungan



MAKALAH ENVIRONMENTAL SCIENCE

Tentang
Masalahan Lingkungan

      OLEH:
Agus suardana (E1A012001)
Noviani sri hariyanti (E1A012031)
Rizky regina kawirian (E1A012066)
Nurjihatul rizkiah (E1A012034)


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2013
 

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Di-era pembangunan seperti saat ini permasalahan lingkungan menjadi suatu permasalahan yang perlu penanganan secara serius baik dari pemerintah maupun masyarakat. Permasalahan lingkungan disebabkan oleh beberapa faktor baik faktor alami maupun faktor buatan yang disebabkan oleh kegiatan dan pertumbuhan manusia.
 Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar tubuh, yang  terdiri dari dua komponen yakni komponen abiotik dan komponen biotik yang akan membentuk ekosistem. Komponen Abiotik adalah komponen yang membangun lingkungan yang tidak hidup seperti suhu, tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, dan bunyi. Sedangkan komponen biotik adalah komponen hidup yang membangun suatu lingkungan dalam hal ini digolongkan menjadi produsen, konsumen, dekomposer, dan detritivor. Disiplin ilmu yang mempelajari tentang lingkungan yakni kita sebut ilmu lingkungan. Dalam pelaksanaan pendidikan lingkungan hidup selama ini, dijumpai berbagai situasi permasalahan antara lain: rendahnya partisipasi masyarakat untuk berperan dalam pendidikan lingkungan hidup yang disebabkan oleh kurangnya pemahaman terhadap permasalahan pendidikan lingkungan yang ada, rendahnya tingkat kemampuan atau keterampilan dan rendahnya komitmen masyarakat dalam menyelesaikan permasalahan tersebut. Di samping itu, pemahaman pelaku pendidikan terhadap pendidikan lingkungan yang masih terbatas juga menjadi kendala.

B.     Rumusan masalah
1.      Apa definisi lingkungan?
2.      Apa pengertian penduduk dan bagaimana dampak masalah kependudukan terhadap lingkungan?
3.      Bagaimana dampak masalah ekploitasi sumber daya alam terhadap lingkungan?
4.      Apa  saja bentuk permasalahan lingkungan yang disebabkan IPTEK?
5.      Apa saja macam-macam polusi dan dampaknya terhadap permasalahan lingkungan ?
6.      Apa saja masalah-masalah kesehatan lingkungan?


C.    Tujuan
1.      Mengetahui pengertian lingkungan.
2.      Mengetahui pengertian pendudukdan  dampak kependudukan terhadap permasalahan lingkungan.
3.      Mengetahui dampak ekploitasi sumber daya alam terhadap permasalahan lingkungan.
4.      Mengetahui bentuk-bentuk permasalahan lingkungan yang disebabkan oleh IPTEK.
5.      Mengetahui macam-macam polusi dan dampaknya terhadap lingkungan.
6.      Mengetahui  masalah-masalah kesehatan lingkungan.



BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Lingkungan
Pengertian dari Lingkungan adalah sesuatu yang berada di luar atau sekitar mahluk hidup. Para ahli lingkungan memberikan definisi bahwa Lingkungan (enviroment atau habitat) adalah suatu sistem yang kompleks dimana berbagai faktor berpengaruh timbal-balik satu sama lain dan dengan masyarakat tumbuh-tumbuhan.. sehingga dapat dikatakan lingkungan merupakan kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut. Lingkungan terdiri dari komponen abiotik dan biotik. Komponen abiotik adalah segala yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi. Sedangkan komponen biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa atau benda hidup yang terdiri dari produsen, konsumen, dekomposer, dan detritivor. Ilmu yang mempelajari lingkungan adalah ilmu lingkungan atau ekologi yang merupakan cabang dari ilmu biologi.
B.     Pengertian Penduduk Dan  Dampak Kependudukan Terhadap Permasalahan Lingkungan
Penduduk adalah mereka yang berada di dalam dan bertempat tinggal atau berdomisili di dalam suatu wilayah negara (menetap)-lahir secara turun-temurun dan besar di negara tersebut. Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu. Ilmu yang mempelajari tentang masalah kependudukan adalah Demografi. Istilah Demografi pertama kali ditemukan oleh Achille Guillard. Kependudukan atau demografi adalah ilmu yang mempelajari dinamika kependudukan manusia. Meliputi didalamnya ukuran, struktur dan distribusi penduduk serta bagaimana jumlah penduduk setiap waktu akibat kelahiran, kematian, migrasi dan penuaan
Beberapa Masalah Kependudukan yang berdampak terhadap lingkungan, khususnya di Indonesia antara lain:
a.       Jumlah penduduk yang meningkat tiap tahun, baik secara kelahiran maupun arus urbanisasi/imigrasi, menyebabkan banyaknya lahan untuk dijadikan pemukiman sehingga lahan hijau terutama di daerah perkotaan semakin sempit.
b.      Penduduk suku-suku primitif yang masih memakai sistem berpindah tempat tinggal menyebabkan banyak lahan hutan yang dibuka sebagai pemukiman penduduk menjadi gundul karena tidak adanya penggantian pohon kembali (reboisasi).
c.       meningkatnya jumlah penduduk berarti juga peningkatan produksi sampah harian atau limbah. Limbah-limbah itu ada kalanya berupa sampah biologis manusia (feses), sampah rumah tangga, pertanian, industri, transportasi, dan lain-lain. Sampah-sampah tersebut merupakan sumber polusi, baik polusi tanah, air, maupun udara dan ini sangat berpengaruh pada kesehatan
d.      Tuntutan bahan pangan yang terus meningkat menyebabkan pengalihfungsian suatu lahan menjadi tempat penghasil bahan pangan tersebut, seperti penggundulan bukit resapan air menjadi lahan bercocok tanam sayur dan akibatnya terjadi longsor.
e.       Terjadinya ekplorasi ataupun eksploitasi besar-besaran terhadap lingkungan maupun sumber daya alam, seperti kegiatan pertambangan, penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman, dan pendirian bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS).
f.       meningkatnya jumlah penduduk menyebabkan meningkatnya jumlah kebutuhan air tanah yang berarti meningkatnya jumlah sumur untuk memenuhi jumlah kebutuhan air tersebut dan berarti akan terjadi peningkatan perusakan permukaan bumi karenanya.
g.      Pada suatu lingkungan padat penduduk berarti semakin banyak dilakukan pembangunan tempat tinggal yang berarti dilakukan pembukaan lahan untuk memenuhi kebutuhan tersebut yang mengakibatkan menurunya tingkat produktivitas tanah, yang tadinya subur menjadi gersang karena berkurangnya tumbuhan penghasil zat hara.
h.      Pada lingkungan padat penduduk di hasilkan banyak gas buang seperti gas karbon monoksida (CO) maupun gas karbon dioksida (CO2) yang tidak diimbangi dengan berlimpahnya O2 karena berkurangnya jumlah tanaman di lahan tersebut sehingga hal ini menyebabkan menurunya kualitas udara.

C.    Dampak Masalah Ekploitasi Sumber Daya Alam Terhadap Lingkungan
Eksploitasi sumber daya alam secara berlebih-lebihan tanpa memperhatikan aspek peran dan fungsi alam ini terhadap lingkungan dapat mendatangkan berbagai macam bencana alam seperti tanah longsor, banjir, kabut asap, pemanasan global hingga bencana lumpur panas Sidoarjo yang sangat merugikan masyarakat.
a.    Bencana tanah longsor disebabkan oleh penggundulan yang dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab terhadap kelestarian hutan. Ketika hutan dalam keadaan gundul maka formasi tanah akan menjadi larut dan menggelincir diatas bidang licin pada saat terjadi hujan. Sehingga bencana banjir yang disertai tanah longsor tidak dapat dihindarkan lagi.
b.    Bencana banjir yang selalu terjadi setiap tahun hampir di seluruh wilayah Indonesia disebabkan oleh polah tingkah manusia yang suka membuang sampah sembarangan yang mengakibatkan rusaknya tata guna lahan dan air. Tata guna lahan dan air menyebabkan laju erosi dan frekuensi banjir meningkat.
c.    Eksploitasi hutan di daerah hulu yang dapat menghilangkan fungsi hutan di daerah hulu sebagai penutup lahan terhadap tumpahan air hujan dan penghambat kecepatan aliran permukaan juga dapat menyebabkan banjir. Pembangunan dan penataan sarana-sarana fisik yang tidak teratur dan pengguanaan lahan yang tidak seimbang di kota-kota besar seperti Jakarta merupakan salah saru sebab ibu kota negara ini tidak pernah absen dari bencana banjir. Contoh: Tidak diperhatikannya aspek drainase, banyaknya bangunan di bantaran sungai, berubahnya fungsi lahan dan lain-lain.
d.   Hampir disetiap musim kemarau kita melihat kasus-kasus kabut asap yang terjadi akibat pembakaran hutan oleh pihak-pihak yang ingin mendapatkan secuil keuntungan pribadi melalui permbuatan lahan baru di hutan. Pembakaran yang dilakukan umumnya hanya menggunakan alat pengendali api seadanya sehingga laju api tidak dapat dikendalikan sehingga kabut asap tebal menyelimuti wilayah tersebut.
e.    masalah pemanasan global (Global Warming). Industrialisasi di seluruh dunia menyebabkan polusi CO2 diudara meningkat dengan cepat menyebabkan terjadinya bencana pemanasan global. Akibatnya terjadi perubahan iklim dan kenaikan air laut yang menyebabkan abrasi pantai.
Bencana paling hebat di Indonesia adalah bencana lumpur panas yang terjadi pada bulan Juni 2006. Peristiwa ini terjdi karena pengeboran yang tidak sesuai dengan formasi batuan sehingga memotong formasi lumpur dan menembus formasi gas.
Banyak sekali eksploitasi sumber daya alam yang membawa dampak terhadap kehidupan. Segala kegiatan pembangunan yang berlangsung diharapkan tidak hanya mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga harus mampu menjaga kelestarian sumber daya alam. Sehingga alam tidak akan kehilangan fungsinya sebagai pengendali keseimbangan kehidupan.

D.    Bentuk Permasalahan Lingkungan Yang Disebabkan IPTEK
IPTEK adalah suatu yang sangat berkaitan dengan teknologi, definisi lebih lengkap tentang teknologi adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuh kebutuhan manusia dengan bantuan alat dan akal sehingga menggunakan teknologi. Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan juga berdampak langsung terhadap lingkungan, adapun permasalahan lingkungan yang disebabkan oleh IPTEK yakni:
a.       Efek Rumah Kaca/Green House Effect
Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya konsentrasi gas karbon dioksida (CO2) dan gas-gas lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh kenaikan pembakaran bahan bakar minyak, batu bara dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk menyerapnya.Energi yang diserap dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi inframerah oleh awan dan permukaan bumi. Namun sebagian besar inframerah yang dipancarkan bumi tertahan oleh awan dan gas CO2 dan gas lainnya, untuk dikembalikan ke permukaan bumi. Selain gas CO2, yang dapat menimbulkan efek rumah kaca adalah belerang dioksida, nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2) serta beberapa senyawa organik seperti gas metana dan klorofluorokarbon (CFC). Gas-gas tersebut memegang peranan penting dalam meningkatkan efek rumah kaca
b.      Kerusakan Lapisan Ozon
Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari. Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer.Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon. CFC digunakan oleh masyarakat modern, contoh penggunaan CFC antara lain pada AC, kulkas, bahan dorong dalam penyembur (aerosol) diantaranya kaleng semprot untuk pengharum ruangan, penyemprot rambut atau parfum, pembuatan busa bahan pelarut terutama bagi kilang-kilang elektronik. Satu buah molekul CFC memiliki masa hidup 50 hingga 100 tahun dalam atmosfer sebelum dihapuskan.
c.       Hujan Asam/Acid Rain
Hujan asam diartikan sebagai segala macam hujan dengan pH di bawah 5,6. Hujan secara alami bersifat asam (pH sedikit di bawah 6) karena karbondioksida (CO2) di udara yang larut dengan air hujan memiliki bentuk sebagai asam lemah. Jenis asam dalam hujan ini sangat bermanfaat karena membantu melarutkan mineral dalam tanah yang dibutuhkan oleh tumbuhan dan binatang. Hujan asam disebabkan oleh belerang (sulfur) yang merupakan pengotor dalam bahan bakar fosil serta nitrogen di udara yang bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Zat-zat ini berdifusi ke atmosfer dan bereaksi dengan air untuk membentuk asam sulfat dan asam nitrat yang mudah larut sehingga jatuh bersama air hujan. Air hujan yang asam tersebut akan meningkatkan kadar keasaman tanah dan air permukaan yang terbukti berbahaya bagi kehidupan ikan dan tanaman.  Secara alami hujan asam dapat terjadi akibat semburan dari gunung berapi dan dari proses biologis di tanah, rawa, dan laut.  Akan tetapi, mayoritas hujan asam disebabkan oleh aktivitas manusia seperti industri, pembangkit tenaga listrik, kendaraan bermotor dan pabrik pengolahan pertanian (terutama amonia). Gas-gas yang dihasilkan oleh proses ini dapat terbawa angin hingga ratusan kilometer di atmosfer sebelum berubah menjadi asam dan terdeposit ke tanah.

E.     Macam-Macam Polusi Dan Dampaknya Terhadap Permasalahan Lingkungan
Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (Undang-undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982). Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran disebut polutan. Syarat-syarat suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makhluk hidup. Contohnya, karbon dioksida dengan kadar 0,033% di udara berfaedah bagi tumbuhan, tetapi bila lebih tinggi dari 0,033% dapat rnemberikan efek merusak. Suatu zat dapat disebut polutan apabila:
a.       Jumlahnya melebihi jumlah normal
b.      Berada pada waktu yang tidak tepat
c.       Berada pada tempat yang tidak tepat
Sifat polutan adalah:
a.       Merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat lingkungan tidak merusak lagi
b.      Merusak dalam jangka waktu lama. Contohnya Pb tidak merusak bila konsentrasinya rendah. Akan tetapi dalam jangka waktu yang lama Pb dapat terakumulasi dalam tubuh sampai tingkat yang merusak.
Macam- macam pencemaran
Pencemaran dapat dibedakan berdasarkan pada tempat terjadinya, macam bahan pencemarannya, dan tingkat pencemaran.
1.      Menurut tempat terjadinya
Pencemaran dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu pencemaran,udara, air, dan tanah.
a.       Pencemaran udara
Pencemaran udara dapat berupa gas dan partikel. Contohnya: gas H2S, CO, CO2, SO2, NO2. Sumber polusi udara lain dapat berasal dari radiasi bahan radioaktif, misalnya : nuklir. Pencemaran udara dinyatakan dengan ppm (part per milion) yang artinya jumlah Cm3 polutan per m3udara.
b.      Pencemaran tanah
Pencemaran tanah disebabkan oleh beberapa hal. Yakni:
a)      Sampah-sampah plastik yang sukar hancur, seperti: botol, karet sinthesis, pecahan kaca, dan kaleng.
b)      Detergen yang bersifat non-bio degradable( secara alami sulit diuraikan)
c)      Zat kimia dari buangan pertanian misalnya insektisida.
c.       Pencemaran air
Polusi air dapat disebabkan oleh beberapa jenis pencemar sebagai berikut.
a)    Pembuangan limbah industri, sisa insektisida, dan pembuangan sampah domestik, misalnya, sisa detergen mencemari air. Buangan industri seperti Pb, Hg, Zn, dan CO, dapat terakumulasi dan bersifat racun.
b)    Sampah organik yang dibusukkan oleh bakteri menyebabkan 02 di air. berkurang sehingga mengganggu aktivitas kehidupan organisme air.
c)    Fosfat hasil pembusukan bersama HO3 dan pupuk pertanian terakumulasi dan menyebabkan eutrofikasi, yaitu penimbunan mineral yang menyebabkan pertumbuhan yang cepat pada alga (Blooming alga). Akibatnya, tanaman di dalam air tidak dapat berfotosintesis karena sinar matahari terhalang.

Salah satu bahan pencemar di laut ada lah tumpahan minyak bumi, akibat kecelakaan kapal tanker minyak yang sering terjadi. Banyak organisme akuatik yang mati atau keracunan karenanya. (Untuk membersihkan kawasan tercemar diperlukan koordinasi dari berbagai pihak dan dibutuhkan biaya yang mahal. Bila terlambat penanggulangan-nya, kerugian manusia semakin banyak. Secara ekologis, dapat mengganggu ekosistem laut.
Bila terjadi pencemaran di air, maka terjadi akumulasi zat pencemar pada tubuh organisme air. Akumulasi pencemar ini semakin meningkat pada organisme pemangsa yang lebih besar.
d)    Polusi udara
Polusi suara disebabkan oleh suara bising kendaraan bermotor, kapal terbang, deru mesin pabrik, radio/tape recorder yang berbunyi keras sehingga mengganggu pendengaran.

2.      Menurut macam bahan pencemar
Macam bahan pencemar sebagai berikut.
a.    Kimiawi; berupa zat radio aktif, logam (Hg, Pb, As, Cd, Cr dan Hi), pupuk anorganik, pestisida, detergen dan minyak.
b.    Biologi; berupa mikroorganisme, misalnya Escherichia coli, Entamoeba, coli, dan Salmonella thyposa.
c.    Fisik; berupa kaleng-kaleng, botol, plastik, dan karet.

3.      Menurut tingkat pencemaran
Menurut WHO, tingkat pencemaran didasarkan pada kadar zat pencemar dan waktu (lamanya) kontak. Tingkat pencemaran dibedakan menjadi 3, yaitu sebagai berikut :
a.    Pencemaran yang mulai mengakibatkan iritasi (gangguan) ringan pada panca indra dan tubuh serta telah menimbulkan kerusakan pada ekosistem lain. Misalnya gas buangan kendaraan bermotor yang menyebabkan mata pedih.
b.    Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi pada faal tubuh dan menyebabkan sakit yang kronis. Misalnya pencemaran Hg (air raksa) di Minamata Jepang yang menyebabkan kanker dan lahirnya bayi cacat.
c.    Pencemaran yang kadar zat-zat pencemarnya demikian besarnya ehingga menimbulkan gangguan dan sakit atau kematian dalam ingkungan. Misalnya pencemaran nuklir.

F.     Masalah-Masalah Kesehatan Lingkungan
Masalah Kesehatan lingkungan merupakan masalah kompleks yang untuk mengatasinya dibutuhkan integrasi dari berbagai sector terkait adapun permasalahan dalam kesehatan lingkungan antara lain :
a.        Air Bersih
Airbersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Air minum adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatandan dapat langsung diminum. Syarat-syarat Kualitas Air Bersih diantaranya adalah sebagai berikut :
1)         Syarat Fisik : Tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berwarna
2)         Syarat Kimia : Kadar Besi : maksimum yang diperbolehkan 0,3 mg/l, Kesadahan (maks 500 mg/l)
3)         Syarat Mikrobiologis : Koliform tinja/total koliform (maks 0 per 100 ml air)
b.       Pembuangan Kotoran/Tinja
Metode pembuangan tinja yang baik yaitu dengan jamban dengan syarat sebagai berikut :
1)      Tanah permukaan tidak boleh terjadi kontaminasi
2)      Tidak boleh terjadi kontaminasi pada air tanah yang mungkin memasuki mata air atau sumur
3)      Tidak boleh terkontaminasi air permukaan
4)      Tinja tidak boleh terjangkau oleh lalat dan hewan lain
5)      Tidak boleh terjadi penanganan tinja segar ; atau, bila memang benar-benar diperlukan, harus dibatasi seminimal mungkin
6)      Jamban harus babas dari bau atau kondisi yang tidak sedap dipandang
7)      Metode pembuatan dan pengoperasian harus sederhana dan tidak mahal.

c.        Kesehatan Pemukiman
Secara umum rumah dapat dikatakan sehat apabila memenuhi kriteria sebagai berikut :
1)         Memenuhi kebutuhan fisiologis, yaitu : pencahayaan, penghawaan dan ruang gerak yang cukup, terhindar dari kebisingan yang mengganggu
2)         Memenuhi kebutuhan psikologis, yaitu : privacy yang cukup, komunikasi yang sehat antar anggota keluarga dan penghuni rumah
3)         Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antarpenghuni rumah dengan penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan limbah rumah tangga, bebas vektor penyakit dan tikus, kepadatan hunian yang tidak berlebihan, cukup sinar matahari pagi, terlindungnya makanan dan minuman dari pencemaran, disamping pencahayaan dan penghawaan yang cukup
4)         Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baik yang timbul karena keadaan luar maupun dalam rumah antara lain persyaratan garis sempadan jalan, konstruksi yang tidak mudah roboh, tidak mudah terbakar, dan tidak cenderung membuat penghuninya jatuh tergelincir.

d.        Pembuangan Sampah
—-Teknik pengelolaan sampah yang baik dan benar harus memperhatikan faktor-faktor berikut:
1)    Penimbulan sampah. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi sampah adalah jumlah penduduk dan kepadatanya, tingkat aktivitas, pola kehidupan/tk sosial ekonomi, letak geografis, iklim, musim, dan kemajuan teknologi
2)    Penyimpanan sampah
3)    Pengumpulan, pengolahan dan pemanfaatan kembali
4)    Pengangkutan
5)    Pembuangan
Denganmengetahui unsur-unsur pengelolaan sampah, kita dapat mengetahui hubungan dan urgensinya masing-masing unsur tersebut agar kita dapat memecahkan masalah-masalah ini secara efisien.

e.       Serangga dan Binatang Pengganggu
—-Serangga sebagai reservoir (habitat dan suvival) bibitpenyakit yang kemudian disebut sebagai vektor misalnya : pinjal tikus untuk penyakit pes/sampar, Nyamuk Anopheles sp untuk penyakit Malaria, Nyamuk Aedes sp untuk Demam Berdarah Dengue (DBD), Nyamuk Culex sp untukPenyakit Kaki Gajah/Filariasis. Penanggulangan/pencegahan dari penyakittersebut diantaranya dengan merancang rumah/tempat pengelolaan makanan dengan rat proff (rapat tikus), Kelambu yang dicelupkan dengan pestisida untuk mencegah gigitan Nyamuk Anopheles sp, Gerakan 3 M (menguras mengubur dan menutup) tempat penampungan air untuk mencegah penyakit DBD, Penggunaan kasa pada lubang angin di rumah atau dengan pestisida untuk mencegah penyakit kaki gajah dan usaha-usaha sanitasi.
—-Binatangpengganggu yang dapat menularkan penyakit misalnya anjing dapat menularkan penyakit rabies/anjing gila. Kecoa dan lalat dapat menjadi perantara perpindahan bibit penyakit ke makanan sehingga menimbulakan diare. Tikus dapat menyebabkan Leptospirosis dari kencing yang dikeluarkannya yang telah terinfeksi bakteri penyebab.

f.        Makanan dan Minuman
—-Sasaran hygiene sanitasi makanan dan minuman adalah restoran, rumah makan, jasa boga dan makanan jajanan (diolah oleh pengrajin makanan di tempat penjualan dan atau disajikan sebagai makanan siap santap untuk dijual bagi umum selain yang disajikan jasa boga, rumah makan/restoran, dan hotel).
—-Persyaratan hygiene sanitasi makanan dan minuman tempat pengelolaan makanan meliputi :
1)    Persyaratan lokasi dan bangunan
2)    Persyaratan fasilitas sanitasi
3)    Persyaratan dapur, ruang makan dan gudang makanan
4)    Persyaratan bahan makanan dan makanan jadi
5)    Persyaratan pengolahan makanan
6)    Persyaratan penyimpanan bahan makanan dan makanan jadi
7)    Persyaratan peralatan yang digunakan
8)    Pencemaran Lingkungan


BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa:
a.         Lingkungan adalah sesuatu yang berada di luar atau sekitar mahluk hidup. Para ahli lingkungan memberikan definisi bahwa Lingkungan (enviroment atau habitat) adalah suatu sistem yang kompleks dimana berbagai faktor berpengaruh timbal-balik satu sama lain dan dengan masyarakat tumbuh-tumbuhan. Lingkungan terdiri dari komponen abiotik dan biotik.
b.         Beberapa masalah kependudukan yang berdampak terhadap lingkungan, khususnya di Indonesia antara lain: peningkatan penduduk tiap tahun, baik secara kelahiran maupun arus urbanisasi/imigrasi, menyebabkan banyaknya lahan untuk dijadikan pemukiman sehingga lahan hijau terutama di daerah perkotaan semakin sempit, masih adanya suku-suku primitip yang menjadikan hutan jadi tempat tinggal, meningkatnya pertumbuhan penduduk menyebabkan segala kebutuhan pangan, papan dan sandang meningkat sehingga ekploitasi penggunaan sumberlingkunganpun akan meningkat dan hal tersebut menyebabkan rusaknya lingkungan hidup.
c.         Dampak masalah ekploitasi sumber daya alam yang berlebihan tanpa memperhatikan aspek peran dan fungsi alam ini terhadap lingkungan dapat mendatangkan berbagai macam bencana alam seperti tanah longsor, banjir, kabut asap, pemanasan global hingga bencana lumpur panas .
d.        Bentuk permasalahan lingkungan yang disebabkan IPTEK antara lain: Efek Rumah Kaca/Green House Effect, Kerusakan Lapisan Ozon, Hujan Asam/Acid Rain dll. Masalah-masalah tersebut sangat merusak keseimbangan  lingkungan hidup.
e.         Macam-macam pencemaran : Pencemaran udara dapat berupa gas dan partikel seperti gas H2S, CO, CO2, SO2, NO2, pencemaan air seperti: pembuangan limbah industry , pembuangan sampah non organic, pencemaran tanah akibat dari penimbunan sampah non organic yang tidak tepat, deterjen non bio yang sulit diuraikan dll.
f.          Macam bahan pencemar menurut bahan pencemaran antara lain: Kimiawi; berupa zat radio aktif, logam (Hg, Pb, As, Cd, Cr dan Hi), pupuk anorganik, pestisida, detergen dan minyak, Biologi; berupa mikroorganisme, misalnya Escherichia coli, Entamoeba, coli, dan Salmonella thyposa, Fisik; berupa kaleng-kaleng, botol, plastik, dan karet.
g.         Masalah-masalah kesehatan lingkungan antara lain: pencemaran air bersih, pembuangan tinja yang sembarangan, serangan hama serangga, pembuangan dan pengolahan sampah yang tidak tepat, makanan dan konsumsi dan produksi makanan yang sembarangan, lokasi dan pengelolaan pemukiman yang sembarangan.