Kamis, 10 Juli 2014

Morfologi Tumbuhan - Sulur dan Duri



1.        Alat pembelit atau sulur (cirrhus)
Yang dinamakan alat-alat pembeit adalah bagian-bagian tumbuhan yang biasanya menyerupai spiral dan berguna untuk membelit benda-benda yang disentuhnya yaitu untuk berpegangan pada waktu tumbuhan ini berusaha mendapatkan penunjang untuk dapat naik ke atas dengan menggunakan alat-alat dinamakan memanjat, maka alat ini hanya kita jumpai pada tumbuhan yang memanjat saja (Gembong,2011:110).
Alat-alat ini merupakan penjelmaan salah satu diantara ketiga bagian pokok tumbuhan, biasanya merupakan metamorfosis dahan (cabang), daun, atau sebagian daun saja dapat pula merupakan metamorfosis akar. Menurut asalnya alat-alat epmbelit dapat dibedakan dalam :
a.         Cabang pembelit (sulur dahan atau sulur cabang), yaitu alat pembelit yang terjadi dari cabang atau tunas yang biasanya terlihat dari tempatnya, yaitu dalam ketiak daun atau berhadapan dengan daun, dan seringkali masih mendukung daun-daun kecil, misalnya pada air mata pengantin (Antigonon leptopus Hook et Arn) (Gembong, 2011:110).
sulur antigonon leptopus.jpg (Anonim, 2014:1).

b.        Daun pembelit (sulur daun), yaitu alat pembelit yang biasanya merupakan penjelmaan suatu bagian daun, jadi bukan berasal dari daun seluruhnya ada kalanya bagian yang membelit itu tangkai daunnya mislanya pada clematis , ujung daunnya misalnya pada kembang sungsang (Gloriosa superba L), ujung ibu tangkai  daun pada daun majemuk, misalnya pada kacang kapri (Pisum sativum L.) (
sulur pisum sativum.jpg (Anonim, 2014:1).
c.         Akar pembelit, yaitu akar yang berubah menjadi suatu alat pembelit, seperti misalnya pada panili (Vanila planifolia Andr.).
akar pembelit padda vanilla planifolia.jpg (Anonim, 2014:1).

  2.  Piala (ascidium) dan gelembung (utriculus)
a.           Piala (ascidium) biasannya merupakan ujung daun yang diubah menjadi badan menyerupai piala terdapat kelenjar madu untuk menarik serangga. Dan jika serangga tergelincir masuk ke dalam piala, oleh zat-zat enzima yang dikeluarkan oleh kelenjar yang terdapat pada dinding sebelah dalam piala. Akan dicernakan dan dapat diserap untuk kepentingan kehidupan tumbuhan. Ppiala antara lain terdapat pada kantong semar (Nepenthes ampularia Jack.).
piala nepenthes ampularia.jpg (Anonim, 2014: 1).
b.           Gelembung (utriculus), terdapat pada tumbuhan pemakan serangga yang hidup di air, misalnya rumput gelembung (Utricularia flexuosa Vahl.) bagi tumbuhan ini gelembung itu merupakan semacam bubu untuk menangkap serangga kecil-kecil yang hidup di dalam air.
glembung pada utricularia.jpg (Anonim, 2014:1).


3. Duri (spina)
a.       Duri yang merupakan metamofosis salah satu bagian pokok tumbuhan, oleh karena itu sukar ditinggalkan dari batang, dan jika dapat ditinggalkan akan menimbulkan bekas yang berupa luka. Duri yang demikian ini seringkali dinamakan duri sejati. Menurut asalnya dapat dibedakan menjadi:
-          Duri dahan (spina caulogenum), jika merupakan penjelmaan cabang atau dahan, misalnya pada bogenvil (Bougainvillea spectabilis Wild.) bagian tengah terdiri atas kayu dalam batang.
index1.jpg (Anonim, 2014: 1).
-          Duri daun (spina phyllogenum) yaitu duri yang merupakan penjelmaan daun, seperti terdapat pada kaktus(Cactus opuntia, dll.) bahwasannya duri ini berasal dari daun, dapat terlihat dari adana kuncup atau tunas yang keluar dari ketiaknya.
index2.jpg  (Anonim, 2014: 1).
-          Duri akar (spina rhizogenum), yaitu akar-akar yang menjadi keras dan mempunyai ujung-ujung yang tajam, seperti misalnya terdapat pada gembili (Dioscorea aculeata L.).
images3.jpg (Anonim,2014:1).
-          Duri daun penumpu (spina stipulogenum), yaitu duri yang berasal arri daun penumpu dan oleh sebab itu seringkali terdpat dalam jumlah sepasang di kanan-kiri suatu daun atau metamorfosisnya, terdapa misalnya pada susuru (Euphorbia trigona Haw.).
euphorbia.jpg (Anonim, 2014:1).


b.      Duri yang tidak merupakan metamorfosis merupakan suatu alat, melainkan hanya merupakan alat tambahan, jadi hanya menempel pada kulit. Oleh sebab itu sering dinamakan juga duri kulit atau duri temple (aculeus), karena duri ini sebenarnya hanya merupakan alat tambahan saja.

6.      Alat-alat tambahan (organa accesoria )
a.       Papilia (papillae) yaitu penjolan-penjolan pada permukaan suatu alat, yang hanya merupakan peninggian dinding sel yang sebelah luar. Papilla ini menyebabkan alat-alat yang memilikinya jika diraba akan terasa halus seperti beludru, biasanya terdapat pada daun mahkota bunga. Rambut-rambut yang terdapat pada biji kapas dan bulu-bulu akar sesungguhnya adalah papilla, tetapi karena panjang menjadi seperti rambut atau bulu-bulu.
Contoh: papilia pada Gossypium sp.
papilla gosipium.jpg (Anonim, 2014:1).
b.      Rambut-rambut atau trikoma (trichoma) yaitu alat-alat tambahan yang berupa rambut-rambut atau sisik-sisik yang pada pembentukannya hanya kulit luar tubuh tumbuhan saja yang ikut mengambil bagian, oleh karena itu alat-alat ini biasanya sangat mudah ditinggalkan trikoma pada tumbuhan dapat berupa:
-          sisik bulu (ramentum), ialah bulu-bulu yang pipih yang menutupi batang atau bagian-bagian tumbuhan yang lain, terdapat misalnya pada pakis haji (Cycas rumphii Miq.).
sisik buu pada cicas rumphi.jpg (Anonim, 2014:1).
-          sisik (lepis), bagian-bagian yang pipih menempel rapat pada alat-alat tumbuhan, misanlnya daun atau tangkai daun, terdapat misalnya pada sisi bawah daun durian (Durio zibethinus Mur.).
Contoh: Tampak mikroskopik sisik Durio zibethinus
sisik pada durian.jpg (Anonim, 2014:1).
-          bulu-bulu atau rambut halus (pilus), bulu-bulu atau rambut-rambut ini sangat berrmacam-macam bentuk dan susunannya, ada yang bercabang, ada yang seperti bintang misalnya pada daun waru (Hibiscus tilaceus L.).
rambut halus pada hibiscus.jpg (Anonim, 2014: 1).
-          rambut kelenjar (pilus capitatus ), bentuknya seperti bulu-bulu pada umumnya, tetapi dari bagian ujungnya dapat dikeluarkan suatu zat misalnya semacam resin seperti terdapat pasa daun tembakau (Nicotiana tabacum L.).
tembakau.jpg (Anonim, 2014:1).

c.       Emergensia (emergentia) yaitu alat-alat tambahan yang tidak hanya tersusun atas bagian-bagian kulit luar ikut pula membgambil bagian dalam pembentukannya. Yang digolongkan:
-       Rambut-rambut gatal atau perangsang (stimulus), yaitu rambut-rambut yang ujungnya mudah patah, dan jika sudah patah ujungnya menjadi alat semaccam jarum penyuntik yang tajam, mudah menusuk kulit, dan melalui liang pada ujungnya tadi ke dalam kulit dimasukkan zat-zat yang kepada kulit memberikan rasa gatal dan panas, sperti misalnya terdapat pada daun kemaduh.
-       Duri tempel (aculeus), duri yang mudah ditinggakan dari alat yang mendukungnya terdapat misalnya pada mawar (Rosa sp.).
duri pada mawar.jpg (Anonim, 2014:1).

1 komentar: