1.
Alat pembelit atau sulur (cirrhus)
Yang dinamakan alat-alat pembeit
adalah bagian-bagian tumbuhan yang biasanya menyerupai spiral dan berguna untuk
membelit benda-benda yang disentuhnya yaitu untuk berpegangan pada waktu
tumbuhan ini berusaha mendapatkan penunjang untuk dapat naik ke atas dengan
menggunakan alat-alat dinamakan memanjat, maka alat ini hanya kita jumpai pada
tumbuhan yang memanjat saja (Gembong,2011:110).
Alat-alat ini merupakan penjelmaan
salah satu diantara ketiga bagian pokok tumbuhan, biasanya merupakan
metamorfosis dahan (cabang), daun, atau sebagian daun saja dapat pula merupakan
metamorfosis akar. Menurut asalnya alat-alat epmbelit dapat dibedakan dalam :
a.
Cabang pembelit (sulur dahan atau
sulur cabang), yaitu alat pembelit yang terjadi dari cabang atau tunas yang
biasanya terlihat dari tempatnya, yaitu dalam ketiak daun atau berhadapan
dengan daun, dan seringkali masih mendukung daun-daun kecil, misalnya pada air
mata pengantin (Antigonon leptopus
Hook et Arn) (Gembong, 2011:110).
(Anonim, 2014:1).
b.
Daun pembelit (sulur daun), yaitu
alat pembelit yang biasanya merupakan penjelmaan suatu bagian daun, jadi bukan
berasal dari daun seluruhnya ada kalanya bagian yang membelit itu tangkai
daunnya mislanya pada clematis ,
ujung daunnya misalnya pada kembang sungsang (Gloriosa superba L), ujung ibu tangkai daun pada daun majemuk, misalnya pada kacang
kapri (Pisum sativum L.) (
(Anonim, 2014:1).
c.
Akar pembelit, yaitu akar yang
berubah menjadi suatu alat pembelit, seperti misalnya pada panili (Vanila planifolia Andr.).
(Anonim, 2014:1).
2.
Piala (ascidium) dan gelembung (utriculus)
a.
Piala (ascidium) biasannya merupakan
ujung daun yang diubah menjadi badan menyerupai piala terdapat kelenjar madu
untuk menarik serangga. Dan jika serangga tergelincir masuk ke dalam piala,
oleh zat-zat enzima yang dikeluarkan oleh kelenjar yang terdapat pada dinding
sebelah dalam piala. Akan dicernakan dan dapat diserap untuk kepentingan
kehidupan tumbuhan. Ppiala antara lain terdapat pada kantong semar (Nepenthes ampularia Jack.).
(Anonim, 2014: 1).
b.
Gelembung (utriculus), terdapat pada
tumbuhan pemakan serangga yang hidup di air, misalnya rumput gelembung (Utricularia flexuosa Vahl.) bagi
tumbuhan ini gelembung itu merupakan semacam bubu untuk menangkap serangga
kecil-kecil yang hidup di dalam air.
(Anonim, 2014:1).
3. Duri (spina)
a.
Duri yang
merupakan metamofosis salah satu bagian pokok tumbuhan, oleh karena itu sukar
ditinggalkan dari batang, dan jika dapat ditinggalkan akan menimbulkan bekas
yang berupa luka. Duri yang demikian ini seringkali dinamakan duri sejati.
Menurut asalnya dapat dibedakan menjadi:
-
Duri dahan (spina caulogenum), jika merupakan penjelmaan
cabang atau dahan, misalnya pada bogenvil (Bougainvillea
spectabilis Wild.) bagian tengah terdiri atas kayu dalam batang.
(Anonim, 2014: 1).
-
Duri daun (spina phyllogenum) yaitu duri yang
merupakan penjelmaan daun, seperti terdapat pada kaktus(Cactus opuntia, dll.) bahwasannya duri ini berasal dari daun, dapat
terlihat dari adana kuncup atau tunas yang keluar dari ketiaknya.
(Anonim, 2014: 1).
-
Duri akar (spina rhizogenum), yaitu akar-akar yang
menjadi keras dan mempunyai ujung-ujung yang tajam, seperti misalnya terdapat
pada gembili (Dioscorea aculeata L.).
(Anonim,2014:1).
-
Duri daun
penumpu (spina stipulogenum), yaitu
duri yang berasal arri daun penumpu dan oleh sebab itu seringkali terdpat dalam
jumlah sepasang di kanan-kiri suatu daun atau metamorfosisnya, terdapa misalnya
pada susuru (Euphorbia trigona Haw.).
(Anonim, 2014:1).
b.
Duri yang
tidak merupakan metamorfosis merupakan suatu alat, melainkan hanya merupakan
alat tambahan, jadi hanya menempel pada kulit. Oleh sebab itu sering dinamakan
juga duri kulit atau duri temple (aculeus),
karena duri ini sebenarnya hanya merupakan alat tambahan saja.
6. Alat-alat
tambahan (organa accesoria )
a.
Papilia (papillae) yaitu penjolan-penjolan pada
permukaan suatu alat, yang hanya merupakan peninggian dinding sel yang sebelah
luar. Papilla ini menyebabkan alat-alat yang memilikinya jika diraba akan
terasa halus seperti beludru, biasanya terdapat pada daun mahkota bunga.
Rambut-rambut yang terdapat pada biji kapas dan bulu-bulu akar sesungguhnya
adalah papilla, tetapi karena panjang menjadi seperti rambut atau bulu-bulu.
Contoh:
papilia pada Gossypium sp.
(Anonim, 2014:1).
b.
Rambut-rambut
atau trikoma (trichoma) yaitu
alat-alat tambahan yang berupa rambut-rambut atau sisik-sisik yang pada
pembentukannya hanya kulit luar tubuh tumbuhan saja yang ikut mengambil bagian,
oleh karena itu alat-alat ini biasanya sangat mudah ditinggalkan trikoma pada
tumbuhan dapat berupa:
-
sisik bulu (ramentum), ialah bulu-bulu yang pipih
yang menutupi batang atau bagian-bagian tumbuhan yang lain, terdapat misalnya
pada pakis haji (Cycas rumphii Miq.).
(Anonim, 2014:1).
-
sisik (lepis), bagian-bagian yang pipih menempel
rapat pada alat-alat tumbuhan, misanlnya daun atau tangkai daun, terdapat
misalnya pada sisi bawah daun durian (Durio
zibethinus Mur.).
Contoh:
Tampak mikroskopik sisik Durio zibethinus
(Anonim, 2014:1).
-
bulu-bulu
atau rambut halus (pilus), bulu-bulu
atau rambut-rambut ini sangat berrmacam-macam bentuk dan susunannya, ada yang
bercabang, ada yang seperti bintang misalnya pada daun waru (Hibiscus tilaceus L.).
(Anonim, 2014: 1).
-
rambut
kelenjar (pilus capitatus ), bentuknya
seperti bulu-bulu pada umumnya, tetapi dari bagian ujungnya dapat dikeluarkan
suatu zat misalnya semacam resin seperti terdapat pasa daun tembakau (Nicotiana tabacum L.).
(Anonim, 2014:1).
c.
Emergensia
(emergentia) yaitu alat-alat tambahan yang tidak hanya tersusun atas
bagian-bagian kulit luar ikut pula membgambil bagian dalam pembentukannya. Yang
digolongkan:
-
Rambut-rambut
gatal atau perangsang (stimulus), yaitu rambut-rambut yang ujungnya mudah
patah, dan jika sudah patah ujungnya menjadi alat semaccam jarum penyuntik yang
tajam, mudah menusuk kulit, dan melalui liang pada ujungnya tadi ke dalam kulit
dimasukkan zat-zat yang kepada kulit memberikan rasa gatal dan panas, sperti
misalnya terdapat pada daun kemaduh.
-
Duri tempel
(aculeus), duri yang mudah ditinggakan
dari alat yang mendukungnya terdapat misalnya pada mawar (Rosa sp.).
(Anonim, 2014:1).
Mantap tawwa,,,
BalasHapus