Acara
VIII
PLASMOLISIS
A.
Pelaksanaan Praktikum
1. Tujuan
praktikum : Mengetahui
konsentrasi sukrosa yang menyebabkan terjadinya plasmolisis.
2. Hari,
tanggal praktikum : Jumat, 7 Desember
2012
3. Tempat
praktikum : Laboratorium
Biologi FKIP Universitas Mataram.
B. Landasan
Teori
Peristiwa plasmolisis yaitu keluarnya
cairan sel melalui membran sel akibat dari pengaruh gradien konsentrasi
plamolitikum, sedangkan jika cairan sel ini kembali maka disebut deplasmolisa.
Kedua peristiwa ii dapat menjelaskan adanya osmosis dan difusi yang memang harus terjadi pada sel guna melakukan fungsi transportasi maupun
pengaturan tugor. Mekanisme membuka dan menutuonya stoma kiranya dipengaruhi
oleh tekanan tugor dan kedua sel penutup. Antara difusi, osmosi,dan tugor
ketiganya erat kaitanya dengan kelangsungan proses metabolisme (
Sumarjan,2007:42).
Plasmolisis
adala sesuatu proses lepasnya protoplasma dari dinding sel yang diakibatkan
keluarnya sebagian dari fakuola. Plasmolisis menunjukan bahwa sel mengalami
sirkulasi keluar masuk zat, artinya suatu zat atau materi bisa keluar dari sel
dan bisa masuk melalui membranya. Adanya sirkulasi ini bisa menjelaskan bahwa
sel tidak diam, tetapi dinamis dengan lingkungannya.
Plasmolisis
merupakaan keadaan membran dari sitoplasma akan terlepas dari dinding sel.
Proses plasmolisis dapat diketahui dengan membran protoplasma dan sifat
permiabelnya. Permiabel dinding sel terhadap terhadap gula diperlihatkan oleh
sel sel yang terplasmolisis. Plasmolisis adalah contoh kasus trasportasi sel
secara osmosis. Osmosis pada hakijkatnya adalah suatu proses difusi. Secara
sederhana dapat dikatakan bahwa difusi air melalui selaput permiabel secara
diferensial dari suatu tempat yang berkonsentrasi tinggi ke tempat yang
berkonsentrasi rendah. Tekana yang
terjadi karena difusi disebut tekanan osmosis. Makin besar terjadiinya
osmosis maka semakin besar juga tekanan osmosisnya. Proses osmosis akan
berhenti jika kecepatan desakan keluar air seimbang dengan masuknya air yang
disebabkan oleh pebedaan konsentrasi (Campbell, 2008:320).
C.
Alat dan Bahan
1. Alat
a. Mikroskop
b. Kaca
benda
c. Kaca
penutup
d. Cawan
petri
e. Pinset
f. Silet
g. sopwatch
2. Bahan
a. Daun
Rhoeo discolor
b. Larutan
sukrosa 20%
c. Larutan
sukrosa 330%
D. Cara
Kerja
1. Mempersiapkan
lat dan bahan yang digunakan,
2. Menambil
daun Rhoeo discolor ,
3. mengiris
daun Rhoeo discolor setipis
mungkin pada bagian epidermis dengan menggunakan silet,
4. Meletakan
cawan petri pada tempat yang aman dan
diisi dengan larutan sukrosa 20%,
5. Memasukan
irisan daun Rhoeo discolor di dalam cawan petri dengan menggunakan
pinset,
6. Merendam
daun Rhoeo discolordi dalam
cawan petri selama lima menit,
7. Mengambil
dan meletakan cawan petri yang masih kosong pada tempat yang aman,
8. Mengisi
cawan petri yang kosong dengan larutan sukrosa 30%,
9. Memasukan
irisan daun Rhoeo discolorke
dalam cawan petri dengan menggunakan pinset,
10. Merendanya
selama lima menit,
11. Menggambil
irisan daun Rhoeo discolordengan
menggunakan pinset lalu meletakanya di atas kaca benda,
12. Mengamati
irisan Rhoeo discolordengan
menggunaka mikroskop pada perbesaran 15 x 10,
13. Menggambar
hasil penelitian pada buku gambar,
14. Memberi
keterangan pada gambar pengamatan.
E.
Hasil Pengamatan
1. Gambar
2. Table
No
|
Larutan
Sukrosa
|
Jumlah
sel yang terplasmolisis
|
1
|
20%
|
70
|
2
|
30%
|
90
|
F. Pembahasan
Sel daun Rhoeo discoloryang direndam dalam larutan sukrosa mengalami
plasmolisis. Semakin tinggi kadar sukrosanya maka semakin banyak sel yang
mengalami plasmolisis. Hal ini bisa terjadi karena molekul gula dapat berdifusi
melaui benang- benang protoplasma yang menembus lubang- lubang kecil yang
terdapat pada dinding sel. Benang- benag tersebut dikenaldengan sebutan
plasmolema, dimana diameternya yang lebih besar sehingga molekul gula dapat
masuk dengan mudah.
Hasil pengamatan dengan mikroskop sangat
terlihat jelas sel- sel yang mengalami plasmolisis dan yang tidak mengalami
plasmolisis. Sel yang mengalami plasmolisis umumnya berwarna putih atau bening,
sedangkan sel yang tidak mengalami
plasmolisis masih berwarna ungu atau merah muda. Pada pengamatan daun Rhoeo discoloryang direndam
dengan larutan sukrosa 20% terlihat adanya sel sel yang terplasmolisis sebanyak 70. Sel-sel yang
terplasmolisis ini umumnya memiliki warna putih atau bening, sehingga bisa
dengan mudah membedakan sel yang terplasmolisis dan yang tidak terplasmolisis.
Daun Rhoeo
discolor yang direndam dalam larutan sukrosa 30% terlihat lebih banyak
sel yang mengalami plasmolisis. Hal ini terbukti dengan lebih banyaknya sel-
sel yang berwana putih dibandingkan dengan sel-sel yang berwarna ungu atau
merah muda. Ada sekitar 90 sel yang terplasmolisis. Hal ini membuktikan bahwa
semakin tinggi kadar sukrosa dalam suatu larutan maka semakin tinggi pula
tingkat sel- sel yang terplasmolisis.
Menurut Tjitrosomo (1987), jika ssel
dimasukan kedalam larutan gula, maka arah gerak air neto ditentukan oleh
perbeedaan nilai potensial air larutan dengan nilanya didalam sel. Jika
potensial larutan sukrosa tinggi, air akan bergerak dari luar ke dalam sel ,
bila potensial larutan sukrosa rendah yang terjadi sebaliknya, artinya sel akan
kehilangan air. Apabila kehilangan air cukup besar maka ada kemungkinan bahwa
volume sel akan menurun sehingga tidak dapat mengisi seluruh ruangan yang
dibentuk dinding sel. Membran adan sitoplasma akan terlepas dari dinding sel keadaan inilah yang disebut plasmolisis.
G. Kesimpulan
dan Saran
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan
pembahasan dapata disimpulkan bahwa :
a. Plasmolisis
merupakan keluaya cairan sel melalui membran sel akibat dari pengaruh gradien
konsentrasi plamolitikum.
b. Plasmolisis
yang terjadi pada daun Rhoeo discolor
paling tinggi terjadi pada larutan sukrosa 30%.
c. Plasmolisis
bisa terjadi karena larutan sukrosa berdifusi melalui benang- benang
protoplasma yang memiliki diameter lubang yang lebih besar.
d. Semakin
tinggi konsentrasi sukrosa dalam suatu larutan maka semakin cepat atau tinggi Rhoeo discolor terplasmolisis.
2. Saran
Agar lebih tepat waktu dalam melakukan
praktikum karna mengingan efisiensi waktu yang diperlukan dalam praktikum
banyak.
Daftar
Pustaka
Anonim. 2009. Plasmolisis . diakses dari
Id.wikipedia.org/wiki/plasmolisis.
Campbell. 2008. Biologi Jilid I Edisi VIII. Jakarta :
Erlangga.
Sumarjan. 2007. Asistensi Biologi Umum. Mataram :
Universitas Mataram.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar