Jumat, 20 September 2013

Laporan Praktikum Plasmolisis



Acara VIII
PLASMOLISIS


A.    Pelaksanaan Praktikum
1.      Tujuan praktikum              : Mengetahui konsentrasi sukrosa yang menyebabkan                                                                    terjadinya plasmolisis.
2.      Hari, tanggal praktikum    : Jumat, 7 Desember 2012
3.      Tempat praktikum             : Laboratorium Biologi FKIP Universitas Mataram.


B.     Landasan Teori
Peristiwa plasmolisis yaitu keluarnya cairan sel melalui membran sel akibat dari pengaruh gradien konsentrasi plamolitikum, sedangkan jika cairan sel ini kembali maka disebut deplasmolisa. Kedua peristiwa ii dapat menjelaskan adanya osmosis dan difusi  yang memang harus terjadi pada sel  guna melakukan fungsi transportasi maupun pengaturan tugor. Mekanisme membuka dan menutuonya stoma kiranya dipengaruhi oleh tekanan tugor dan kedua sel penutup. Antara difusi, osmosi,dan tugor ketiganya erat kaitanya dengan kelangsungan proses metabolisme ( Sumarjan,2007:42).
      Plasmolisis adala sesuatu proses lepasnya protoplasma dari dinding sel yang diakibatkan keluarnya sebagian dari fakuola. Plasmolisis menunjukan bahwa sel mengalami sirkulasi keluar masuk zat, artinya suatu zat atau materi bisa keluar dari sel dan bisa masuk melalui membranya. Adanya sirkulasi ini bisa menjelaskan bahwa sel tidak diam, tetapi dinamis dengan lingkungannya.
      Plasmolisis merupakaan keadaan membran dari sitoplasma akan terlepas dari dinding sel. Proses plasmolisis dapat diketahui dengan membran protoplasma dan sifat permiabelnya. Permiabel dinding sel terhadap terhadap gula diperlihatkan oleh sel sel yang terplasmolisis. Plasmolisis adalah contoh kasus trasportasi sel secara osmosis. Osmosis pada hakijkatnya adalah suatu proses difusi. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa difusi air melalui selaput permiabel secara diferensial dari suatu tempat yang berkonsentrasi tinggi ke tempat yang berkonsentrasi rendah. Tekana yang  terjadi karena difusi disebut tekanan osmosis. Makin besar terjadiinya osmosis maka semakin besar juga tekanan osmosisnya. Proses osmosis akan berhenti jika kecepatan desakan keluar air seimbang dengan masuknya air yang disebabkan oleh pebedaan konsentrasi (Campbell, 2008:320).

C.     Alat dan Bahan
1.      Alat
a.       Mikroskop
b.      Kaca benda
c.       Kaca penutup
d.      Cawan petri
e.       Pinset
f.       Silet
g.      sopwatch
2.      Bahan
a.       Daun Rhoeo discolor
b.      Larutan sukrosa 20%
c.       Larutan sukrosa 330%



D.    Cara Kerja
1.      Mempersiapkan lat dan bahan yang digunakan,
2.      Menambil daun Rhoeo discolor ,
3.      mengiris daun Rhoeo discolor setipis mungkin pada bagian epidermis dengan menggunakan silet,
4.      Meletakan cawan petri pada tempat yang aman dan  diisi dengan larutan sukrosa 20%,
5.      Memasukan irisan daun Rhoeo discolor  di dalam cawan petri dengan menggunakan pinset,
6.      Merendam daun Rhoeo discolordi dalam cawan petri selama lima menit,
7.      Mengambil dan meletakan cawan petri yang masih kosong pada tempat yang aman,
8.      Mengisi cawan petri yang kosong dengan larutan sukrosa 30%,
9.      Memasukan irisan daun Rhoeo discolorke dalam cawan petri dengan menggunakan pinset,
10.  Merendanya selama lima menit,
11.  Menggambil irisan daun Rhoeo discolordengan menggunakan pinset lalu meletakanya di atas kaca benda,
12.  Mengamati irisan Rhoeo discolordengan menggunaka mikroskop pada perbesaran 15 x 10,
13.  Menggambar hasil penelitian pada buku gambar,
14.  Memberi keterangan pada gambar pengamatan.

E.     Hasil Pengamatan
1.      Gambar
2.      Table
No
Larutan Sukrosa
Jumlah sel yang terplasmolisis
1
20%
70
2
30%
90

F.      Pembahasan
Sel daun Rhoeo discoloryang direndam dalam larutan sukrosa mengalami plasmolisis. Semakin tinggi kadar sukrosanya maka semakin banyak sel yang mengalami plasmolisis. Hal ini bisa terjadi karena molekul gula dapat berdifusi melaui benang- benang protoplasma yang menembus lubang- lubang kecil yang terdapat pada dinding sel. Benang- benag tersebut dikenaldengan sebutan plasmolema, dimana diameternya yang lebih besar sehingga molekul gula dapat masuk dengan mudah.
Hasil pengamatan dengan mikroskop sangat terlihat jelas sel- sel yang mengalami plasmolisis dan yang tidak mengalami plasmolisis. Sel yang mengalami plasmolisis umumnya berwarna putih atau bening, sedangkan sel  yang tidak mengalami plasmolisis masih berwarna ungu atau merah muda. Pada pengamatan daun Rhoeo discoloryang direndam dengan larutan sukrosa 20% terlihat adanya sel sel yang  terplasmolisis sebanyak 70. Sel-sel yang terplasmolisis ini umumnya memiliki warna putih atau bening, sehingga bisa dengan mudah membedakan sel yang terplasmolisis dan yang tidak terplasmolisis.
Daun Rhoeo discolor yang direndam dalam larutan sukrosa 30% terlihat lebih banyak sel yang mengalami plasmolisis. Hal ini terbukti dengan lebih banyaknya sel- sel yang berwana putih dibandingkan dengan sel-sel yang berwarna ungu atau merah muda. Ada sekitar 90 sel yang terplasmolisis. Hal ini membuktikan bahwa semakin tinggi kadar sukrosa dalam suatu larutan maka semakin tinggi pula tingkat sel- sel yang terplasmolisis.
Menurut Tjitrosomo (1987), jika ssel dimasukan kedalam larutan gula, maka arah gerak air neto ditentukan oleh perbeedaan nilai potensial air larutan dengan nilanya didalam sel. Jika potensial larutan sukrosa tinggi, air akan bergerak dari luar ke dalam sel , bila potensial larutan sukrosa rendah yang terjadi sebaliknya, artinya sel akan kehilangan air. Apabila kehilangan air cukup besar maka ada kemungkinan bahwa volume sel akan menurun sehingga tidak dapat mengisi seluruh ruangan yang dibentuk dinding sel. Membran adan sitoplasma akan terlepas dari dinding  sel keadaan inilah yang disebut plasmolisis.

G.    Kesimpulan dan Saran
1.      Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan dapata disimpulkan bahwa :
a.       Plasmolisis merupakan keluaya cairan sel melalui membran sel akibat dari pengaruh gradien konsentrasi plamolitikum.
b.      Plasmolisis yang terjadi pada daun Rhoeo discolor paling tinggi terjadi pada larutan sukrosa 30%.
c.       Plasmolisis bisa terjadi karena larutan sukrosa berdifusi melalui benang- benang protoplasma yang memiliki diameter lubang yang lebih besar.
d.      Semakin tinggi konsentrasi sukrosa dalam suatu larutan maka semakin cepat atau tinggi Rhoeo discolor terplasmolisis.
2.      Saran
Agar lebih tepat waktu dalam melakukan praktikum karna mengingan efisiensi waktu yang diperlukan dalam praktikum banyak.






Daftar Pustaka
Anonim. 2009. Plasmolisis . diakses dari
            Id.wikipedia.org/wiki/plasmolisis.
Campbell. 2008. Biologi Jilid I Edisi VIII. Jakarta : Erlangga.
Sumarjan. 2007. Asistensi Biologi Umum. Mataram : Universitas Mataram.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar